Biologi sel (juga disebut sitologi, dari
bahasa
Yunani kytos,
"wadah") adalah ilmu yang mempelajari sel, salah satu dari cabang-cabang
biologi. Hal yang
dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel,
lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik
pada skala mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di
dalam organisme multisel seperti manusia.
Pengetahuan
akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu
biologi. Pengetahuan akan persamaan dan
perbedaan di antara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya bagi
bidang biologi sel dan biologi molekular. Persamaan dan perbedaan mendasar
tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang
dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis
sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi
perkembangan.
Proses-proses dalam biologi sel
Pergerakan protein
Protein disintesis oleh ribosom di sitoplasma. Proses tersebut juga dikenal
sebagai translasi
protein atau biosintesis protein. Beberapa jenis protein,
misalnyaprotein yang akan digabungkan kepada membran sel (protein membran), ditranspor ke retikulum
endoplasma (RE) selama
proses sintesisnya dan kemudian diproses lebih lanjut di badan Golgi. Dari badan Golgi, protein membran
dapat bergerak ke membran plasma (membran sel), ke kompartemen subselular
lainnya, atau dapat pula disekresikan ke luar sel. Retikulum endoplasma
dapat dianggap sebagai "kompartemen tempat sintesis protein membran",
sedangkan badan Golgi dapat dianggap sebagai "kompartemen tempat
pemrosesan protein membran". Terdapat aliran protein semi-konstan melalui
kompartemen-kompartemen tersebut. Protein-protein yang terdapat pada RE dan
badan Golgi berasosiasi dengan protein-protein lain namun tetap terdapat pada
kompartemennya masing-masing. Protein-protein lain "mengalir" melalui
RE dan badan Golgi ke membran plasma. Dari membran plasma, protein kemudian
pada akhirnya diuraikan kembali di dalam kompartemen intraselular lisosom menjadi asam amino-asam amino penyusunnya.
Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel
Isolasi sel
Yang
dimaksud dengan isolasi sel adalah proses pengambilan suatu partikel sel dari
tempat asalnya untuk diteliti lebih lanjut. Sel dapat diisolasi dari suspensi jaringan.
Isolasi sel
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Fluorescence-Activated
Cell Sorter
Prinsip metode ini ialah menggunakan
antibodi yang berikatan dengan zat fluoresen untuk melabel sel spesifik.
Suspensi sel dilewatkan pada sinar laser dan dibaca oleh detektor. Suspensi yang mengandung
sel diberi sinyal positif atau negatif bergantung pada selnya mengandung zat
fluoresen atau tidak. Suspensi kemudian melewati aliran listrik dan dipisahkan
ke tempat masing-masing sesuai muatannya.
2. Laser
Capture Microdissection
Prinsip metode ini menggunakan laser
untuk memotong bagian tertentu dan memindahkannya ke tempat lain, contohnya
memisahkan sel tumor dari jaringannya.
Pembiakan sel
Setelah
diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan cara in vitro
(menggunakan media) atau in vivo (melibatkan sel hidup).
Ada 2 macam
biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan biakan sekunder. Biakan primer
ialah biakan yang diambil langsung dari jaringan organisme tanpa proliferasi
sel secara in vitro. Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang
dikembangbiakkan dari biakan primer, biasanya di-refresh dalam jangka
waktu tertentu.
Hibridisasi sel
Sel hibrid
adalah gabungan dua sel berbeda yang dengan hasil akhir satu inti sel. Tujuan dibuatnya sel hibrid adalah
untuk membentuk antibodi monoklonal.
Fraksinasi sel
Fraksinasi
sel ialah pemisahan sel menjadi organel dan molekul, biasa dilakukan dengan
sentrifugasi. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan
organel berdasarkan ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa
untuk memperoleh organel yang besar, diperlukan kecepatan sentrifugasi yang
rendah, dan sebaliknya.
sumber: wikipedia Indonesia